uiwoodthumbnailyq5

TEMPO Interaktif, Jakarta – Paduan Suara Paragita Universitas Indonesia menyabet gelar juara dalam kategori klasik dan floklore di Festival Paduan Suara Tingkat Internasional, ”The 46th International Choir Festival 2009”, Spittal, Austria pada 9-12 Juli lalu.

Dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin (13/7), Indonesia meraih juara pertama di kategori klasik dan juara ketiga di kategori floklore. Kemenangan di kategori klasik, menurut Universitas Indonesia, merupakan prestasi besar karena menguasai karakter lagu di luar domain Indonesia.

Lagu klasik yang wajib dibawakan ialah komposisi karya Hans Leo Hassler (1564-1612) ”Ecce Quam Bonum, Robert Pearsall (1795-1856) ”Lay A Garland”, dan Bruno Strobl (*2008) ”Nach Soviel Nebel”. Sementara untuk lagu pilihan, PARAGITA memilih lagu ”Vineta” karya Johannes Brahms (1833-1897), ”Salve Regina” karya Francis Poulenc, dan ”O’ve, Lass, Ill be Viso?” karya Morten Lauridsen.

Lagu daerah yang dibawakan adalah Mande-Mande” lagu tradisional asal Maluku aransemen oleh Farman Purnama, ”Ma Rencong-Rencong” lagu tradisional asal Bugis aransemen Budi Susanto Yohanes dan Agustinus Bambang Jusana, dan terakhir adalah ”Pangkur Mocopat” lagu tradisional asal Jawa Tengah.

Kompetisi ini diikuti sebelas paduan suara dari Jerman, Latvia, Rumania, Rusia, Slovenia, Afrika Selatan, Ceko, Hungaria, Amerika Serikat & Filipina. Indonesia diwakili 41 penyanyi (22 perempuan dan 19 pria) yang dikonduktori oleh Aning Katamsi.

Sumber: Tempointeraktif