image.tempointeraktif.com

TEMPO Interaktif, Jakarta: Lifter muda Indonesia, Eko Yuli Irawan meraih emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior di Bucharest, Rumania, Rabu (17/6). Eko menjadi yang terbaik di kelas 62 kilogram mengalahkan 19 peserta lainnya. Dengan demikian, ini menjadi emas kedua sekaligus yang terakhir bagi Eko dalam ajang kejuaraan dunia tingkat junior.

Eko, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, memenangkan medali emas setelah membukukan total angkatan 297 kilogram. Sementara medali perak diraih lifter Cina, Qiao Ningbo dengan total angkatan 292 kg. Adapun perunggu menjadi milik Behrouzi Sajad asal Iran yang mencatatkan total angkatan 290 kg. Kedua lifter ini memang sejak awal telah diprediksi menjadi pesaing berat Eko.

Pelatih Eko, Lukman menyatakan bahwa sebenarnya Eko akan mencoba angkatan clean and jerk seberat 170 kg pada kesempatan ketiga. “Sayangnya dia tidak berhasil, kaki kanannya mengalami cedera,” katanya dalam pesan singkatnya. Meski gagal, Eko tetap menjadi yang terbaik di angkatan ini di antara peserta lainnya dengan hasil 161 kg. Pada angkatan snatch, Eko membukukan hasil 136 kg.

Lukman menyatakan cukup puas dengan hasil yang ditorehkan Eko, meskipun tidak mencapai target. Sebelumnya, Eko memang diharapkan mampu membukukan total angkatan 305 kg. Meski tidak mencapai target angkatan, Eko tetap mencapai target prestasi seperti yang diharapkan sebelumnya. “Dia diharapkan bisa meraih medali emas,” kata manager PAL untuk cabang angkat besi Sonny Kasiran beberapa waktu lalu. Emas pertama Eko diraih pada kejuaraan dunia 2007 di Praha, Republik Ceko saat dia masih berlaga di kelas 56 kg.

Setelah kejuaraan ini, Eko akan mengikuti dua kejuaraan lain sebelum berlaga pada SEA Games Laos, Desember nanti. Eko akan menjadi salah satu lifter yang diandalkan pada ajang multieven Islamic Solidarity di Iran Oktober nanti. Selain itu, Eko juga diharapkan menorehkan prestasi di kejuaraan dunia angkat besi tingkat senior di Korea Selatan pada bulan November.

Sumber: Tempointeraktif