DEPOK–MI: Indonesia yang diwakili oleh Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih jura pertama pada Scientific Research Competition yang diselenggarakan oleh Asian Pasific Dental Student Association (APDSA).
“Kemenangan ini merupakan suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia, sekaligus menunjukkan pada dunia bahwa merah putih masih mampu berkibar,” kata Wakil Kepala Kantor Komunikasi, Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati, Minggu (23/8).
Ia mengatakan Indonesia berhasil menjadi Juara Pertama dengan mempresentasikan hasil penelitian yang berjudul Effect of Xylitol on Candida albicans Growth and Its Resistance in Serum (In Vitro Study),” kata Deputy Director Corporate Communications Universitas Indonesia.
Untuk peringkat kedua pada kompetisi yang diselenggarakan di Penang, Malaysia tersebut ditempati Malaysia dan Korea Selatan pada tempat ketiga.
Universitas Indonesia yang menjadi jura pertama tersebut diwakili oleh Rahmat Hidayat (FKG 2005), Shandy Sastra (FKG 2005), dan Theodorus Edwin (FKG 2005).
Kompetisi prestisius yang berlangsung dari tanggal 17-21 Agustus 2009 ini, diikuti oleh 14 tim dari berbagai fakultas Kedokteran Gigi di Asia Pasifik seperti Indonesia, Malaysia, Korea, Kamboja, dan perwakilan Europian Association of Dental Student oleh Yunani.
Kompetisi yang berlangsung setiap tahunnya ini, merupakan sebuah kegiatan yang diprakarsai oleh APDSA, sebuah Asosiasi Mahasiswa Kedokteran Gigi Se- Asia Pasifik yang memiliki 11 negara anggota yang terdiri dari 38 universitas.
Pada tahun ini, selain Universitas Indonesia, terdapat empat universitas lainnya asal Indonesia yang ikut serta pada Scientific Research Competition APDSA 2009 , yakni Universita Gajah Mada (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Moestopo, dan Universitas Trisakti.
Devie mengatakan kemenangan tim FKG UI ini tidak lepas dari peran serta para pembimbing mereka yakni Dr drg Ria Puspitawati, drg Boy M Bachtiar MS PhD, dan drg Lakshmi A Leepel MS.
Sumber: Media Indonesia
Kami hanya berdoa semoga Indonesia dapat memelihara anak bangsa yang genius dan berprestasi, tidak cukup hanya jadi kebanggaan dan buang bibir sesaat, berikan mereka bea siswa untuk belajar di Luar Negeri tanpa melihat kaya atau miskin untuk dikembangkan bagi kepentingan bangsa dan negara. Kalau tidak mereka akan di “hunting” di “curi” negara lain, dan ditawarkan semua fasilitas keperluannya bahkan dapat ditawarkan menjadi warga negaranya. maka akan hilanglah anak anak bangsa yang genius tinggalah yang standar2 saja. Tingkatkan cinta bangsa dan cinta tanah air bagi mereka. Ya Allah Lindungilah dan Berkahilah Bangsa kami. Indonesia Raya.
LikeLike