Asal-usul Lambang Negara Kita (Garuda Pancasila)
APA lambang Negara Republik Indonesia? Ya betul, BURUNG GARUDA. Mengapa Negara kita menggunakan lambing Negara seperti itu? Sejak kapan kita menggunakan lambing Negara tersebut? Apa saja arti dari Lambang Negara RI itu?
Burung garuda berdekatan dengan burung elang Rajawali. Burung ini terdapat dalam lukisan di candi-candi Dieng yang dilukiskan sebagai manusia berparuh dan bersayap, lalu di candi Prambanan, dan Panataran berbentuk menyerupai raksasa, berparuh, bercakar dan berrambut panjang.
Beberapa kerajaan di pulau jawa menggunakan Garuda sebagai materai/stempel kerajaan, seperti yang disimpan di Musium Nasional, adalah stempel milik kerajaan Erlangga.
Burung Garuda ditetapkan sebagai lambing Negara RI sejak diresmikan penggunaannya pada 11 Februari 1950, dan dituangkan dalam Perautan Pemerintah no 66 tahun 1951. Penggagasnya adalah Sultan Abdurrahman Hamid Alkadrie II atau dikenal dengan Sultan Hamid II, yang saat itu sebagai Mentri Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
—————-
Me:
Garuda itu adalah seekor burung yang hidup dalam dunia khayalan, terutama dalam perwayangan. garuda dianggap mulia karena memiliki kekuatan dan kecantikan parasnya. Sehingga banyak yang menggunakannya dalam berbagai kegiatan yang dianggapnya menunjukkan sebuah power dan tentunya kebebasan karena garuda bebas bisa terbang ke mana saja.
Cerita garuda bisa jadi lambang negara adalah benar kalau itu ada pengaruh sultan hamid 2 yang cenderung, dulunya memihak belanda (ingat dia ketua BFO=perserikatan negara2 non-RI setelah agresi militer belanda 1). Namun setelah dia diangkat menjadi salahsatu pejabat negara, sebagai wakil yang memiliki pengaruh di Indonesia bagian Timur, beliau ikut sebuah sayembara yang dikeluarkan Pres. Soekarno untuk menemukan sosok lambang negara. RI 5 tahun tanpa lambang!….
3 tahun lalu, ketika menjelang HUT RI ke 60, di SCTV saya nonton cerita seorang yang meneliti tentang asal-usul lambang negara ini. Penelitian ini adalah thesis S2 di UGM (?). Dari sekian gambar yang masuk, dipilihlah burung garuda ini (peserta harus menyematkan 5 pilar/sila yang dikenal sebagai Pancasila). Dari gambar burung purba sampai garuda diperlihatkan dalam siaran tersebut. Saya hafal banget, karena memang mencari jawaban tanya selama ini: siapa yang menggagas lambang RI?, banyak yang bilang Moh. Yamin, namun ternyata usulan Moh. Yamin, ditolak Pres. Soekarno. Penasaran ini terjawab sudah, karena di buku jarang banget yang bahas, sama sebelum tahun 2000-an, bila mencari siapa yang menggagas nama Indonesia….
————————————————————————————————–
Sepanjang orang Indonesia, siapa tak kenal burung garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila)? Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu?
Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya mengalir darah Indonesia, Arab–walau pernah diurus ibu asuh berkebangsaan Inggris. Istri beliau seorang perempuan Belanda yang kemudian melahirkan dua anak–keduanya sekarang di Negeri Belanda.
Syarif menempuh pendidikan ELS di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan Bandung. HBS di Bandung satu tahun, THS Bandung tidak tamat, kemudian KMA di Breda, Negeri Belanda hingga tamat dan meraih pangkat letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
Ketika Jepang mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober 1945 dia diangkat menjadi sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar Sultan Hamid II.
Dalam perjuangan federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil daerah istimewa Kalbar dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino, Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda.
Sultan Hamid II kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam kemiliteran.
Pada 21-22 Desember 1949, beberapa hari setelah diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio, Westerling yang telah melakukan makar di Tanah Air menawarkan “over commando” kepadanya, namun dia menolak tegas. Karena tahu Westerling adalah gembong APRA.
Selanjutnya dia berangkat ke Negeri Belanda, dan pada 2 Januari 1950, sepulangnya dari Negeri Kincir itu dia merasa kecewa atas pengiriman pasukan TNI ke Kalbar–karena tidak mengikutsertakan anak buahnya dari KNIL.
Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa yang menggegerkan; Westerling menyerbu Bandung pada 23 Januari 1950. Sultan Hamid II tidak setuju dengan tindakan anak buahnya itu, Westerling sempat marah.
Sewaktu Republik Indonesia Serikat dibentuk, dia diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.
Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara.
Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, MA Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara. Terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II. Karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara yang dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan, karena adanya keberatan terhadap gambar burung garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri.
AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS. Ketika itu gambar bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih “gundul” dan “tidak berjambul” seperti bentuk sekarang ini.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai aspirasi dan kemudian dirancang oleh seorang anak bangsa, Sultan Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala burung Rajawali Garuda Pancasila yang “gundul” menjadi “berjambul” dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki, atas masukan Presiden Soekarno.
Tanggal 20 Maret 1940, bentuk final gambar lambang negara yang telah diperbaiki mendapat disposisi Presiden Soekarno, yang kemudian memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali rancangan tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya diserahkan kepada H Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli 1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada disposisi Presiden Soekarno dan foto gambar lambang negara yang diserahkan ke Presiden Soekarno pada awal Februari 1950 masih tetap disimpan oleh Kraton Kadriyah Pontianak.
Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
wew gan dipasang ya artikelku btw ijo2nya dunk :))
————
oke deh, nanti di kaskus bos…tapi tulisan saya juga nyangkut di situ..ijo2nya donk..he..he..he..
LikeLike
kalau punya artikel atau ebook yang terkait, boleh saya minta dikirimkan ke email saya?? terima kasih..
———-
Oke, tapi silahkan anda coba searching di internet…..
LikeLike
emang neh bener yah sejarahnya?
————
adakah sejarah pembandingnya?
LikeLike
om kalau bisa dengan logo garuda yang di tolak pres ri 1 sampai dengan yang diresmikan. dengan catatan tiap gambar/logo dijelaskan dari mana muasalnya atau penciptanya
LikeLike
Untuk Septiadi, cek link berikut (semoga membantu)
http://images.google.co.id/imglanding?q=sebelum%20garuda%20pancasila&imgurl=http://coretanpinggir.files.wordpress.com/2008/06/pancasila.jpg&imgrefurl=http://coretanpinggir.com/2008/06/01/hari-lahir-pancasila/&usg=__Ape1CEOm7fAes0e6ia4yQoE3i1w=&h=633&w=800&sz=106&hl=id&itbs=1&tbnid=hQ7rcb2ht4tlVM:&tbnh=113&tbnw=143&prev=/images%3Fq%3Dsebelum%2Bgaruda%2Bpancasila%26start%3D140%26hl%3Did%26sa%3DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26tbs%3Disch:1&start=151&sa=N&gbv=2&ndsp=20&tbs=isch:1#tbnid=hQ7rcb2ht4tlVM&start=155
http://images.google.co.id/imglanding?q=sebelum%20garuda%20pancasila&imgurl=http://www.vikingkarwur.com/blog/archives/garuda-pancasila.jpg&imgrefurl=http://www.vikingkarwur.com/blog/archives/general/&usg=__9IBqnU5_ItA9zHDviGGgCVYnrTA=&h=100&w=300&sz=15&hl=id&itbs=1&tbnid=OYpwImtb0KvzWM:&tbnh=39&tbnw=116&prev=/images%3Fq%3Dsebelum%2Bgaruda%2Bpancasila%26start%3D200%26hl%3Did%26sa%3DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26tbs%3Disch:1&start=210&sa=N&gbv=2&ndsp=20&tbs=isch:1#tbnid=OYpwImtb0KvzWM&start=214
http://images.google.co.id/imglanding?q=sebelum%20garuda%20pancasila&imgurl=http://flagspot.net/misc/id%291.gif&imgrefurl=http://forum.detik.com/showthread.php%3Ft%3D41959%26page%3D19&usg=__7hNMTzPUkwIgVLCOduNbQsu6wv4=&h=205&w=207&sz=20&hl=id&itbs=1&tbnid=W4g7ujH0cBQg0M:&tbnh=104&tbnw=105&prev=/images%3Fq%3Dsebelum%2Bgaruda%2Bpancasila%26start%3D260%26hl%3Did%26sa%3DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26tbs%3Disch:1&start=261&sa=N&gbv=2&ndsp=20&tbs=isch:1#tbnid=W4g7ujH0cBQg0M&start=265
http://forum.detik.com/showthread.php?t=41959&page=19
http://images.google.co.id/imglanding?q=sebelum%20garuda%20pancasila&imgurl=http://www.freewebs.com/social-history/Vishnu.JPG&imgrefurl=http://www.freewebs.com/social-history/6asalusulpancasila.htm&usg=__kGjEvemHBgF_wT_itSYpN88Qaco=&h=333&w=442&sz=24&hl=id&itbs=1&tbnid=hLUZVR6gUqHQ4M:&tbnh=96&tbnw=127&prev=/images%3Fq%3Dsebelum%2Bgaruda%2Bpancasila%26start%3D320%26hl%3Did%26sa%3DN%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26tbs%3Disch:1&start=333&sa=N&gbv=2&ndsp=20&tbs=isch:1#tbnid=hLUZVR6gUqHQ4M&start=337
LikeLike
kalo asal-usul burung jatayu gimana sih…
LikeLike
kayanya dalam legenda Bali tuh…
LikeLike
Ente ntar ke Web ane yak….
LikeLike
Udah gan, ada yang perlu diklarifikasi tuh….
LikeLike
ap ya asal usul burung pancasila
LikeLike
apa ya burung pancasila
LikeLike
apa ya???
LikeLike
bingung nihhhhhhhhhh
LikeLike
sesuai dengan id ente, dan selamat: bingung tanda otak anda berjalan…teruslah berjalan….
LikeLike
hhhhhhuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhh apa asal usulnyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyaaaaaaaaa
LikeLike
???
LikeLike
etika yang baik…
LikeLike
Permisi, sekedar tambahan referensi: http://1001sintang.com/index.php/kesultanan-sintang/70-garuda-pancasila-di-adopsi-dari-lambang-kerajaan-sintang-
LikeLike
Thx .. baru tahu neh … maklum jaman sekaolah dulu juga gak pernah di tanya .. apa gurunya juga gak tahu ha …hehehehhee
LikeLike
kayanya guru ente ngak tau..hehehehehe…
LikeLike
asssssssssalamualaaaaaaikum
LikeLike
waalaikum salammm…
LikeLike
aku bingung
sebenernya gw ke tololan ya
LikeLike
setidaknya kamu sudah menyadarinyaa….tetap semangat yaa….
LikeLike
bagus
LikeLike
mmmmhhhhhh….
LikeLike
Coba Kita Gali Kembali Dari Sejarah Yang Lebih Dalam….
Garudamukha… !!!
LikeLike
Bagus. . , Makasih ya. . karena berguna banget ni Buat Diskusi Sejarah. . terkait dengan masih banyaknya yang belum mengetahui Sejarah Burung Garuda dan Pancasila ini. .
LikeLike
lanjuut….
LikeLike
bingung deh masalah jambul ktanya 3 jambul itu melambngkan 3 penciptanya M. yamin. soekarno & soepomo (itu yg ngomong tmn sklah & guru PKN) tp kok semua artikel terkait di internet bilang penciptanya sultan hamid II. yang bener gmana sih???
LikeLike
Kalau mau nanya yang bener, enaknya cari sendiri, mungkin dengan sebuah penelitian: itu lebih baik…
Dalam buku yang ditulis oleh Asvi Warman Adam (kalau ngak salah tentang Kontroversi Sejarah) yang ditulis antara 2008-2010, dinyatakan bahwa, ada 3 pihak yang berperan dalam melahirkan Pancasila
1. Panitia sayembara Lambang Negara yang diketuai oleh Moh. Yamin
2. Sultan Hamid II yang memunculkan ide seperti dalam tulisan di atas
3. Soekarno, sebagai pihak yang memilih dan menyetujuinya.
Semoga dapat membantu, silahkan dikoreksi bila dapat bacaan atau bukti baru. Thanks sudah berfikir….
LikeLike
Urun Rembug Lambang Negara, Sekedar info aja bahwa lambang Burung Garuda sudah dipakai pada tahun 1751oleh Bupati Pasuruan yang Pertama yaitu Raden Adipati Nitiadiningrat atau biasa disebut sebagai Raden Garudo / Raden Grudo oleh masyarakat Pasuruan. Raden Adipati Nitiadiningrat adalah Putra dari Pakubuwono II dari Garwo selirnya yang bernama Raden Ayu Sri Bribudjang. Untuk kebenarannya silahkan dicheck pada lambang Trah Nitiadiningrat Pasuruan. Lambang itu sama dengan lambang Republik Indonesia Serikat yang pada Garudanya ada Mahkota.
Demikian terima kasih & mohon koreksi.
LikeLike
Silahkan baca dan perhatikan dengan baik (lagi ya). Saya pikir berbeda (banget). silahkan lihat kembali pada link berikut ini:
http://riwayatrtumenggungpusponegoro-gresik.blogspot.com/
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=lambang+Trah+Nitiadiningrat+Pasuruan&gs_sm=e&gs_upl=12994l12994l2l13424l1l1l0l0l0l0l0l0ll0l0&biw=1366&bih=549&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi#q=lambang+Trah+Nitiadiningrat+Pasuruan&um=1&hl=id&tbs=isz:m&tbm=isch&source=lnt&sa=X&ei=ldBATqbWHsHrrQeqo_CwBw&ved=0CA4QpwUoAg&bav=on.2,or.&fp=a5f9ecf14f4da0c5&biw=1366&bih=549
LikeLike
sejarahnya bnr banget ne..
dari himpunana mahasiswa sejarah (HIMAS) STKIP-PGRI PONTINAKA juga pernah menyelenggarakan seminar mengenai pencipta burung GAruda…dan terbukti bahwa benar Sultan HAmid II yang menciptakannya, namun masih sedikit sekali warga Indonesia yang tau akan sejarah ini….
LikeLike
Lanjooot…
LikeLike
Sebelumnya saya mohon ma’af kepada sedulur semua…, perlukah dibeber bahwa dari mana SULTAN HAMID II itu punya usulan untuk menciptakan lambang burung GARUDA yang pake PERISAI didadanya & mencengkeram PITA….???? Ada yang tau….????? Mohon diamati lagi lambang TRAH NITIADININGRAT.
Terima kasih…, sekali lagi mohon ma’af jika saya pingin sharing….
LikeLike
Silahkan sharing, ngak usah sungkan….
Mas Pur, begini saja: berikan para pembaca yang budiman sebuah atau beberapa link atau buku yang mendukung argumen anda. Dalam tulisan di atas tentang perisai juga ada:
1)….Dari transkrip rekaman dialog Sultan Hamid II dengan Masagung (1974) sewaktu penyerahan file dokumen proses perancangan lambang negara, disebutkan “ide perisai Pancasila” muncul saat Sultan Hamid II sedang merancang lambang negara. Dia teringat ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, di mana sila-sila dari dasar negara, yaitu Pancasila divisualisasikan dalam lambang negara…….
2)…..Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”…….
Sampai hari ini saya belum pernah membaca tulisan atau buku bahwa Sultan Hamid II terinspirasi atau meniru atau sejenisnya dengan lambang TRAH NITIADININGRAT (seperti yang anda curigai). Kalau anda memiliki hal yang baru, silahkan saja berikan. kan kata anda mau sharing. Oke mas Pur…
LikeLike
Sebelumnya saya mohon ma’af kepada sedulur semua jika saya kepingin sharing…, apa sudah ada yang tau bahwa darimana SULTAN HAMID II mengusulkan lambang GARUDA yang pake PERISAI dan mencengkeram PITA….??? Mohon dilihat sekali lagi lambang TRAH NITIADININGRAT
LikeLike
sudah saya lihat, dan beda. silahkan tunjukan argumentasinya……
LikeLike
nice post, mas bro..
sejarah yang tidak ada dalam buku sejarah
LikeLike
ngerti aku….
LikeLike
lambang garuda terispirasi dari kesultanan sintang m.equator-news.com/radar-timur/sintang/20110720/inspirasi-lambang-garuda-dari-sintang
LikeLike
Dasar sejarah-nya harus dikritisi lagi….
LikeLike
lumayan
LikeLike
Mengapa kepala burung Garuda menghadap ke kanan? :O
LikeLike
JIKA MEMANG SULTAN HAMID II YANG MEMPRAKARSAI TERBENTUKNYA LAMBANG NEGARA YAITU BURUNG GARUDA, BEARTI DIA TELAH MEMBERIKAIN SESUATU YANG TERBAIK YANG INDONESIA MILIKI.NAMUN APAKAH YANG DI BERIKAN INDONESIA PADANYA????? PERNAHKAH INDONESIA MELIHAT ATAU MUNGKIN MENGINTIP DARI KEJAUHAN SEPERTI APA KESULTANAN PONTIANAK ( Kraton Kadriyah ) SAAT INI ???? SEBESAR APA SISH KEPEDULIAN BANGSA INDONESIA INI TERHADAP SEJARAHNYA SENDIRI??? SEMENTARA ADA PEPATAH YANG MENGATAKAN BAHWA BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHORMATI SEJARAH BANGSANYA SENDIRI.SUDAH BESARKAH BANGSA INDONESIA ?????
LikeLike
Cukup emosional yang menggugah. Thanks yaa…
LikeLike
garuda adalah mitologi pewayangan,,,garuda adalah tunggangan dewa wisnu,,,makna garuda adalah kebaikan…
yg saya ingin tanya knp kepala menghadap ke kanan,,dan perisai beserta 5 sila harus di letak kan di dada,,sayap harus terkembang keduanya dengan lebar,,,dan semboyan bhineka tunggal ika harus di cengkram kuat dgn cakar……..dan mengapa juga warna garuda harus berwarna golden???? thanks
LikeLike
selamat berburu jawaban….
LikeLike
maaf numpang nanya gan !!! apa perbedaan antara lambang garuda/rajawali yang ada di indonesia dengan yang di pakai oleh negara2 lain yg seperti halnya memakai simbol burung garuda !!! terus bagaimana mengkaji nilai2 yang terdapat di dalam simbol2 didalamnya !!! lantas bagaiman nasib sultan hamid II ketika di vonis hukuman penajra ketika makar,,,apakh terbukti bersalah pada hal beliau seorang yg sangat berjasa pada bangsa ini,,,maaf banya nanya gan !!!
LikeLike
selamat mencari…
LikeLike
hanya ingin menambah pgthuan ttg GARUDA it sndri sgb lambang negara…
brung garuda yg sbg lambang negara itu JANTAN ATAU BETINA????
LikeLike
Jantan, lihat saja jambulnya.
LikeLike
tahunya kok rancu ya
LikeLike
Assalamu’alaikum, dalam Agama Islam HARAM HUKUMnya menjadikan lambang agama berhala/hindu di jadikan lambang negara/kerajaan,ini nama nya suatu kemunduran.
LikeLike
Keren Banget,, padahal Jaman dulu belom ada Corelldraw atau Adobe Illustrator 😀
LikeLike