Senin, 13 Desember 2004 | 14:16 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesia meraih medali emas terbanyak di Olympiade Sains Junior Internasional (IJSO) yang diikuti 30 negara peserta. Dari 18 medali emas yang diperebutkan, delapan diantaranya diraih tim Indonesia. Penyerahan medali dilakukan hari ini, Senin (13/12) di Gedung Rama-Shinta Dunia Fantasi Jakarta.
Selain medali emas, Indonesia meraih empat medali perak dari 36 medali perak yang diperebutkan. Sisanya, 56 medali perunggu diperoleh beberapa negara peserta kecuali Indonesia.
Indonesia juga mendapat predikat juara umum. Dua peserta dari Indonesia meraih penghargaan best experimental winner dan absolute winner, masing-masing adalah Stephanie Senna dan Diptarama. Selain itu, untuk best theorytical winner, diberikan pada Hui-Ju Chiang dari Taiwan.
Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo seusai menyerahkan tropi kepada ketiga peserta olimpiade tingkat SMP ini, menekankan bahwa ilmu dan aplikasinya sangat penting bagi pembangunan dan peningkatan kualitas hidup. “Diharapkan dengan acara ini dapat diwujudkan dunia yang lebih baik dan kemudahan bagi seluruh masyarakat di dunia,” tuturnya.
IJSO kedua direncanakan akan diadakan di Indonesia, yaitu di Yogyakarta dan Bali. Dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan acara ini Rp 10 miliar. “Selain dari APBN, juga dari bantuan sponsor seperti maskapai penerbangan Garuda, komputer Compaq, Hewlett-Packard dan Yamaha,” kata Masno Ginting, Ketua Pelaksana UJSO. Sedangkan untuk 2006, IJSO akan diselenggarakan di Brazil, 2007 di Taiwan, dan 2008 di Eropa.
Kedepan, kata Direktur Pendidikan Lanjutan Pertama, Hamid Muhammad, dana yang dianggarkan untuk IJSO akan lebih kecil dari sebelumnya. “Karena kita sudah tahu pos-pos apa yang harus dibiayai dan yang bisa ditanggung bersama dengan pihak swasta,” tuturnya. Selain itu, kata Masno Ginting, ke depan para peserta akan dikenakan biaya berupa biaya pendaftaran misalnya sebesar US$ 750 per negara.
(Sumber: http://www.tempo.co.id/hg/nasional/2004/12/13/brk,20041213-28,id.html)
HISTORIA VITAE MAGISTRA, LA HISTORIA ME ABSOLVERA 
Kami hanya berdoa semoga Indonesia dapat memelihara anak bangsa yang genius dan berprestasi, tidak cukup hanya jadi kebanggaan dan buang bibir sesaat, berikan mereka bea siswa untuk belajar di Luar Negeri tanpa melihat kaya atau miskin untuk dikembangkan bagi kepentingan bangsa dan negara. Kalau tidak mereka akan di “hunting” di “curi” negara lain, dan ditawarkan semua fasilitas keperluannya bahkan dapat ditawarkan menjadi warga negaranya. maka akan hilanglah anak anak bangsa yang genius tinggalah yang standar2 saja. Tingkatkan cinta bangsa dan cinta tanah air bagi mereka. Ya Allah Lindungilah dan Berkahilah Bangsa kami. Indonesia Raya.
LikeLike