Senin, 12 Desember 2005 | 15:12 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:
Kongtingen Indonesia meraih enam enam emas, empat perak, dan dua medali perunggu dalam International Junior Science Olympiade (IJSO) II di Yogyakarta, 4-12 Desember 2005. Peringkat ke dua ditempati Cina Taipeh dengan lima emas dan satu perak.

Enam medali emas kontingen Indonesia itu disumbangkan oleh Yosua Michael Maranatha, Arie Prasetyo, David Halim, M. Firmansyah Kasim, Fernaldo Richtia Winnerdy dan Winson. Khusus Yosua Maranatha, siswa SMP Stella Duce 1 Yogyakarta ini berhasil menduduki The Best Theory sekaligus meraih Absolute Winner.

Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo seusai menutup IJSO II menyatakan, prestasi yang diraih kontingen Indonesia sangat membanggakan. Medali emas yang berhasil diraih, kata dia, melampuai yang ditargetkan kontingen.

“Dibanding IJSO pertama kemarin, medali emas memang lebih sedikit. Tapi kompetisi saat ini tentu lebih berat karena pesertanya jauh lebih banyak,”kata Bambang.

Kontingen Indonesia yang berhasil meraih medali, lanjut dia, akan mendapat penghargaan khusus dari pemerintah. “Bisa berupa beasiswa hingga ke perguruan tinggi,” ujarnya.

Olimpiade ini diikuti 329 peserta dari 34 negara. Indonesia mengirimkan 2 tim, A dan B. Peringkat ke tiga ditempati Rusia dengan tiga medali emas dan tiga perak, dan Korea Selatan dengan dua emas dan tiga perak pada posisi ke emapt. Negara lain seperti Kamboja, Jerman, Kroasia, dan India masing-masing meraih satu medali emas.

Syaiful Amin

(Sumber: http://www.tempointeractive.com/hg/nasional/2005/12/12/brk,20051212-70482,id.html)