{Me and Helloween Personel [pict.]}

Ketika mengetahuinya bahwa Helloween akan konser di Jakarta lagi pada medio Mei, rasanya kenangan 3 tahun lalu di Tennis Out Door Senayan menguak kembali. Akhir Juni aku telah membeli tiket, dan malam senin lalu, konser Helloween jadi kenyataan lagi.

Semalam, aku dan Bro Andhika sampai di Ancol sekitar jam 6 sore, di parkir terdengar hingar bingar musik, dan yang amat terdenagr jelas adalah lagu yang berjudul Rock in 82 – EdanE. Ternyata itu dalah lagu penutup yang berasal dari  GG Intermusic stage, sebuah panggung utama.



Setelah cek tiket yang di pintu masuknya ada pemain gitar solo persis JPI, kita hilir mudik cari tempat duduk. Ratusan orang memenuhi jalan yang di kiri-kanannya dipenuhi lapak-lapak berbagai produk, dari mercendise, food, sampai minuman beralkohol. SPG-nya ngak tahan bro, kaya pameran otomotip….hehehehehe….

Tak berselang lama, senja datang. Telinga menghantarkanku kepada sebuah panggung berukuran sedang karena hingar bingar “black metal sound” yang ternyata sudah dipenuhi penonton. Band ini vokalisnya perempuan dengan suara yang menurutku luar biasa, dan aksi panggungnya enerjik. Band ini kata vokalisnya, udah lama vakum sekarang lagi reunian. Stepforward adalah namanya (baru tau infonya dari  internet).  Setelah “lelah” denger tuh cewek teriak-teriak ngak karuan, kita mencari gambar personil helloween, kami foto-foto di sana.

<Stepforward>

Setelah aksi tersebut, kakiku melangkah menuju stage yang mengalunkan lagu Rancid. Sayangnya, band yang gokil, lucu (ane ngakak banget denger joke-annya si vokalis), dan bertalenta dengan permainan yang rapih dan atraktif, ternyata sepi penonton. Aku ngak tau nama band ini, tapi alirannya ialah punk-ska gitu deh, they look really loves Rancid. . Tepat dibelakang panggung yang kemudian ku up date (setelah tanya Mabah Gugel, ternyata nama tuh band adalah: 7 deadly Sins dari Jakarta), berdiri sebuah panggung terbesar yang dulu (letak dan kemegahannya) juga digunakan oleh Iron Maiden konser.

{7 Deadly Sins}

Setelah bertemu dua mantan murid, dan sedikit obrol, langsung menunuju panggung utama. Suara teriakan histeris kaum hawa semakin membuat suasan semeruak, walaupun sebelumnya penonton semuanya berdiri khidmat menyayikan lagu Indonesia Raya yang digawangi oleh Andi /RIF dan 2 rekannya. Teriakan-teriakan itu adalah sambutan penonton terhadap band yang segera tampil: Good Charlot. Dengan ajakan agan Andhika dan agar tidak penasaran, kita menuju ke kerumunan, cukup dekat sekitar 10-40 meter dari panggung.

(…hiduplah Indonesia Raya….)

Perasaanku mulai ilfeeel, selain ngak ada yang tau lagunya, teriakan kaum hawa menjadi bahan yag merusak suasana karena terlihat bukan seperti konser metal, tapi boys band. Kita tahan cuma 3-5 lagu, dan caba cari strategi agar dapat tempat paling depan. Kita keluar dari kerumunan lalu cari toilet dan duduk santai. Good Charlote sepertinya boys band, apalgi dia menyaynyikan lagi boys band Indonesia – Sm*sH. Diluar itu, aku setidaknya mendengar salah satu personilnya mengatakan sebanyak 3 kali, kalau dia cinta Jakarta, cinta Indonesia.

(Good Charlotte)

(dibelakangnya GC lagi nyanyi tuh….)

Jam menunjukkan pukul 21.00 WIB, kami bergegas menuju panggung utama, dimana fans perempuan dan laki-laki dengan wajah muda membubarkan diri setelah rangkaian lantunan lagu Good Charlote berakhir. Dalam waktu singkat, pagar pembatas antara penonton dengan panggung yang paling terdepan, langsung terisi: kami salah satunya. This is the best place that i ever had in concert. Posisi VVIP bro!. Manstap, seneng banget dah!. Lihat kiri-kanan, mukanya ternyata rata-rata bermutu (baca: bermuka-tua), persisi band yang akan tampil.

{VVIP, book!!}

Setelah menunggu 45 menit, dengan selalu diselingi teriakan dan mars helloween menunggu aksi panggung, akhirnya konser di buka dengan lagu: Are You Metal?. Gerimis yang menderu tak mampu membuat penonton untuk meneduh, apalagi Andi Derris ikut hujan-hujanan ke tempat terdepan panggung yang bentuknya seperti menusuk. Konser kali ini, benar-benar luar biasa, andrenaline naik tinggi dan posisi paling depan membuat atmosfir semangat semakin hot. Lagu-lagu yang bawakan ialah  Eagle Fly Free, March of Time, When The Sinners Go, Dr. Stein, Future World, , I want Out, plus gabungan lagu Keepers of 7 Keys/King for a 1000 years/Hellloween buat bumi bergetar. Tentunya, solo drum Daniel Loble yang beda penampilan dibanding tahun 2008: rambut panjangnya dipangkas jadi pendek plus pake celana pendek juga.

Kenang malam itu,  Majalah Rolling Stones Indonesia menulis:

“Are You Metal?” menjadi lagu pertama Helloween pada malam itu, disusul dengan “March of Time” dan “Where the Sinners Go”, sebelum drummer Daniel Loble memamerkan skill-nya dengan aksi solo drum. {Me: setelah lagu pertama, langsung disusul dengan lagu: Eagle Fly Free}

Hujan memang sempat turun di tengah penampilan mereka, namun berkat penampilan megah Helloween, penonton rela berbasah-basahan demi menyaksikan idola mereka dari jarak dekat.

Tak terasa, satu jam lebih, awak ini hentak-hentakkan kepala, kaki, tangan, dan badan ikuti irama lagu-lagu Helloween. Inilah konserku yang paling baik, The Best!!

{setelah konser…}